Detail Berita

SUMBANGAN HANDPHONE/HP UNTUK SEKOLAH

Jumat, 19 November 2021 07:57 WIB
167 |   -

Ada pepatah yang berbunyi: “Memberi tanpa mengingat, menerima tanpa melupakan”.  Mungkin pepatah ini cocok untuk menggambarkan pengalaman yang dialami oleh sekolah kami. Tepatnya, Rabu, 1 September 2021, saya berkesempatan untuk bertemu dengan seorang ibu yang luar biasa baik. Namanya ibu Kristina Lomi, SH.M.Kn. Beliau berprofesi sebagai seorang Notaris; yang saban hari sibuk melayani masyarakat yang memiliki kebutuhan/keperluan dengan persoalan tanah dan lain-lain. Kantornya terletak di Kuanino, tepatnya Jln. Sudirman No. 100A, Kuanino, Kota Kupang. Di atas tadi saya mengatakan bahwa beliau luar biasa baik. Mengapa saya mengatakan ia baik? Karena memang beliau membagikan apa yang menjadi kelebihannya untuk membantu orang lain, dan kami sendiri, sebagai lembaga SMP Swasta katolik Niki-Niki mengalam hal itu.

Melalui ketua Yayasan, pelaksana harian Wilayah TTS, Rd. Ade Udjan, beliau memperkenalkan saya dan kepada saya ibu Kristin, demikian biasa di sapa, menginformasikan bahwa ia ingin memberikan sumbangan ke sekolah berupa beberapa buah Handphone. Beliau sendiri memiliki kesibukan yang tinggi, sehingga tidak punya waktu untuk datang menyerahkan langsung ke sekolah. Oleh karena itu, bilamana ada kesempatan datang ke Kupang, maka bisa mampir untuk mengambilnya di kantor Notaris. Kebetulan, saat itu bertepatan dengan pemakaman Almarhum Rd. Arnold Bria, maka saya berkesempatan untuk datang ke kantor notaris. Saya datang dan melihat langsung bagaimana klien-klien yang dilayani kebutuhan dan urusan mereka. Banyak sekali klien yang datang dan pergi, misalnya masalah akta tanah, sewa tanah, surat-surat perjanjian atau surat-surat lain yang membutuhkan pengesahan dari seorang notaris. Setelah semua urusan tersebut beres barulah saya bisa bertemu dan menerima sumbangan Handphone. Beliau memberikan sumbangan HP untuk membantu kelancaran kegiatan belajar mengajar di sekolah, terlebih untuk kebutuhan belajar online/untuk penilaian di sekolah. Handphone/HP yang disumbangkan itu adalah tipe HP XIAOMI/REDMI 9C.  Ketika saya mengingat kembali kisah kebaikan dari Ibu Kristin dan juga mereflesikan kembali kisah dalam Kitab Suci yang dibacakan dalam Hari Minggu Biasa ke-32, Tanggal 07 November 2021, saya jadi teringat bahwa memang kisah tersebut seolah hidup lagi di zaman sekarang. Terlebih di saat dunia sedang menderita akibat pandemic covid -19 yang belum berakhir, banyak menggerakkan hati banyak orang untuk tetap memberi walau mereka pun mengalami kekurangan. Namun di sisi lain juga, orang yang memberi menyadari bahwa ia pun hidup dari orang lain; kalau ia memberi di hari ini, suatu waktu pun ia akan mendapatkan berkat dari orang lain. Kisah janda di Sarfat dan kisah janda miskin dalam Injil, bukanlah kisah tentang mereka yang miskin atau kisah tentang mereka yang berkekurangan, namun sebenarnya kisah tentang keiklasan dan ketulusan. Dunia ini sedang menderita bukan karena penyakit, tetapi oleh ketamakan dan kerakusan. Dan sedikit lah kita mendapatkan orang yang benar-benar iklas dan tulus.

Kisah tentang ibu Kristina adalah kisah tentang mereka yang sudah selesai dengan dirinya, tidak memikirkan lagi tentang apa yang diberi, tetapi tentang membahagiakan orang lain meski dengan cara yang sederhana.

Terimakasih ibu Kristin, kami tidak akan melupakan kebaikanmu.  

 

 

 

 

 

 


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini