Detail Berita

"JANGAN TAKUT TERHADAP APA YANG HARUS KITA DERITA" (Puisi - Puisi Reflektif)

Sabtu, 5 Maret 2022 11:08 WIB
368 |   -

 (Ibu Yolanda Lite, S.Pd. Beliau adalah guru Bahasa Inggris di SMPK St. Aloysius Niki-Niki. Ia baru saja mengabdi di sekolah ini. Dalam kesehariannya, selain sibuk mengajar dan juga mengurus anak-anak di rumah, ia juga menggunakan waktu senggang untuk menulis puisi-puisi reflektif. Kali ini kami mempublikasikan tiga (3) puisi sekaligus. Semoga menginspirasi) 

 

 

Dalam Kebaikan dan Kasih SetiaNya.

Tuhan Mengizinkan Percobaan Terjadi dalam Hidup kita.

Bukan untuk Menghancurkan atau Membinasakan Kita,

Melainkan untuk menguji dan memurnikan iman kita.

Bagi kita hidup adalah Kristus dan mati adalah Keberuntungan.

Jangan Pernah meragukan Kebaikan dan kasih setia Tuhan.

Tuhan Sebagai sumber kekuatan, agar kita dapat berdiri teguh dengan keberanian iman kita.

Cintamu hanya akan menemukan kesejatian di dalam persatuan dengan Tuhan.

Tidak ada ketakutan dan kekuatiran bagi insan manusia yang mencintai.

Jangan takut terhadap apa yang kita derita.

 

"HUKUM CINTA KASIH"

 

Mengasihi Tuhan bukan dengan kata tinggi atau bagus atau dengan hal-hal yang tidak kita sanggupi.

Tetapi, mengasihi Tuhan dengan segenap hati, dengan tingkah laku yang baik.

Yang harus kita perhatikan adalah kesadaran yaitu: meluangkan waktu kita untuk berjumpa dengan  Tuhan,

 Mendengarkan bisikan Tuhan,membaca Kitab Suci dan menghayati firman-Nya

Dan selalu membiasakan diri kita dituntun oleh kasih Tuhan.

Dan bagaiman dengan sesama kita??

Sanggupkah kita mengasihi orang lain atau diri kita?Tuhan?

Kita menyadari bahwa mengasihi berarti rela berbuat sesuatu demi kebahagiaan orang lain,

Membantu yang membutuhkan dan mampu memahami orang lain

Kita mohon Roh Tuhan,

Untuk senantiasa menyertai dan selalu menerangi  hati pikiran kita

 Agar dapat melakukan apa yang kita inginkan dari-Nya.

Dan selalu hidup di dalam lingkaran "cinta kasih-Nya".

 

"TINTA HITAMKU"

 

Sunyi, gersang, alunan redup...itulah diriku,

12 tahun mengemban ilmu,dengan berbagai rasa pilu,

Diriku ini insan biasa,masih kaku dalam pencarian,

Aku ingin bangkit, bangkit dan kemudian bangkit,

Demi kemenangan sejati;

12 tahun telah bersama tinta hitam,menoreh tak terhingga kata

Cukup menjadi acuan dalam menjalani kehidupan

Di kota ini aku berhasil menuntut ilmu,mencari titik temu

Tinta hitam bersama setumpuk ribuan buku

Kini akan menjadi saksi bisu perjalananku

Mencapai berbagai nilai sempurna

Tak perlu bersandiwara untuk dapat menjadi perwira

Benar,aku memang harus lebih giat

Giat untuk menggapai sukses kiat-kiat

Jangan kamu biarkan otak membeku menjadi abu

Asalah kemudian layaknya pisau tajam

Yakin bahwa dengan itu masa depan tepat di depan mata

Thanks God….


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini