Detail Berita

BIOGRAFI ROMO MELKY TAMELAB

Rabu, 9 Maret 2022 21:24 WIB
515 |   -

(Ditulis oleh Ibu Diana Maria Adriana,S.S, Guru Bahasa Indonesia pada SMP Swasta Katolik St. Aloysius Niki-Niki

Nama lengkapnya Milikhiur Tamelab atau yang biasa dipanggil Romo Melky lahir di Aplal, Kecamatan Mutis, TTU. Anak kedua dari pasangan almarhum Landelinus Tamelab dan Gaudensia Abi ini lahir pada tanggal 26 Februari 1985. Riwayat pendidikan Romo Melky dimulai pada tahun 1992 Sekolah Dasar Negeri Impres Oelfab dan lulus pada tahun 1999. Setelah lulus Sekolah Dasar, ia melanjutkan pendidikan di SMPK St. Yoseph Freinadements di Kapan dan lulus tahun 2002. Di tahun yang sama Romo Meky masuk SMA Seminari St. Rafael Oepoi Kupang dan lulus pada tahun 2006. Kemudian ia mengikuti Tahun Orientasi Rohani (TOR) di Lo’o di Atambua selama satu tahun yaitu dari tahun 2006-2007.

Di tahun 2007, Romo melanjutkan pendidikannya di Universitas Widya Mandira Kupang, khususnya di Fakultas Filsafat dan lulus pada tahun 2011. Tahun Orientasi Pastoral (TOP), ia mendapat tugas di Paroki St. Paulus Oinlasi selama dua tahun yaitu dari tahun 2011-2013. Di tahun 2013, ia melanjutkan lagi studi Teologinya di Seminari Tinggi St. Mikhael Penfui Kupang dan lulus pada tahun 2015. Kemudian ia menerima Tabisan Diakon pada 28 Mei 2015 dan melakukan Praktek Diakonat di SMPK Sint Vianey Soe dari Juni – November 2015. Di akhir tahun 2015, tepatnya pada tanggal 8 Desember  bertempat di Oebelo, bersama ke-9 temannya, ia menerima Tabisan Imamat melalui urapan tangan Nustio Apostolik (Duta Besar Vatikan Untuk Indonesia), Mgr. Guido Filipazzi dan Mgr.Petrus Turang, Uskup Agung Kupang.

Romo Melky sudah menjadi yatim pada usia delapan tahun membuat kehidupan yang dilaluinya tidak mudah. Sebagai anak yatim dari keluarga yang sederhana membuat keluarga mereka dianggap sebelah mata. Walaupun kepahitan hidup yang terus menghadang tak membuatnya menyerah dalam memperjuangkan hidupnya. Keadaan ekonomi yang pas-pasan tak mematahkan semangatnya untuk mengenyam pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sejak duduk di bangku sekolah dasar, Romo Melky selalu mendapat peringkat di kelasnya. Setelah menamatkan pendidikan di  sekoah dasar, ia melanjutkan di SMPK St. Yoseph Freinadementz  Kapan. Hal itu merupakan harapan almarhum Ayahnya tiga tahun sebelum kembali ke pangkuan Allah. Almarhum berpesan bahwa “Di sanalah  (Kapan) perjalanan hidup Romo Melky akan dimulai. Mau jadi apa pun kelak, mulailah dari sini.”

Sejak di bangku SMP, Romo Melky sudah terbiasa hidup mandiri dan disiplin. Mulai dari bangun pagi, mengikuti misa pagi, doa malam, dan menyelesaikan setiap pekerjaan rumah sudah menjadi kebiasaan dalam hidupnya. Selama menempuh pendidikan di SMPK St. Yoseph Freinadementz, Romo Melky berjualan kacang gula untuk membantu memenuhi kebutuhan dalam rumah. Setelah menamatkan pendidikan di jenjang SMPK, ia melanjutkan di SMA Seminari St. Rafael Oepoi Kupang.

Awal masuk SMA seminari itu hanya sekadar mengikuti ajakan teman-temannya. Namun, dalam perjalanannya ia mulai mencintai panggilan hidupnya itu dan Romo Melky satu-satunya yang berhasil menjadi Imam di antara teman-temannya.. Biaya hidup masuk seminari dari warisan (binatang: sapi) peninggalan almarhum Ayahnya. Di tahun ketiga di SMA seminari, angkatannya Romo yang berjumalah 46 orang, 24 diantaranya dikeluarkan karena kasus kekerasan terhadap adik kelas. Awalnya, mereka disuruh pulang, tetapi setelah pihak sekolah melakukan investigasi kepada pihak korban, maka hanya 24 yang dikeluarkan. Hal tersebut menjadi pemicu munculnya masalah di antara mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, ketika Romo Melky sudah menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMPK St. Aloysius Niki-Niki, teman-temannya itu  berkunjung dan disambut baik. Mereka membawa ribuan buku bacaan yang kini memenuhi ruang perpustakaan. Mereka sudah melupakan kejadian itu. Dari kejadian mereka menyadari satu hal, bahwa itulah rahmat terselubung dari Tuhan. Tanpa peristiwa itu mereka tidak bisa menjadi siapa mereka hari ini.

 Menempuh pendidikan di seminari bukanlah hal yang muda bagi Romo Melky yang berasal dari latar belakang ekonomi yang pas-pas. Himpitan ekonomi yang menerpa membuat ibunya hampir menyerah dan menyuruh Romo Melky untuk mengubur mimpinya.  Namun, Tuhan telah menetapkan bahwa menjadi seorang Imam merupakan garis hidupnya. Jadi apa pun rintangannya Tuhan akan membukakan jalan. Ibunya yang sudah mulai menyerah, kemudian bangkit lagi untuk memperjuangkan panggilan hidup Romo. Akhirnya, di tahun 2015, tepatnya 8 Desember Romo Melky menerima Tabisan Imamat.

Selang tiga minggu setelah Penabisan Imamat, tepatnya pada tanggal 19 Januari 2016, terbit Surat Keputusan/SK Ketua Yayasan Swastisari Keuskupan Agung Kupang, Romo Melky dimutasikan dari SMPK Sint Vianney Soe dan dan menjadi Kepala Sekolah SMPK St. Aloysius Niki-Niki. Pada tanggal 26 Januari 2016 bertempat di Aula/Gerja Lama Paroki Madros Soe, Romo Melky dan beberapa romo lainnya dilantik oleh Romo Hironimus Pakaenoni, Pr.Lic.Thoel selaku Ketua Yayasan Swastisari Keusukupan Agung Kupang.

Pada tanggal 29 Januari 2016, Romo Melky mempersembahkan perayaan ekaristi pertamanya di almamater tercinta, SMPK St.Yoseph Freinademetz Kapan, sekaligus untuk memeringati Pesta Pelindung Sekolah dengan Motto Imamat terambil dari Mazmur 199:11 “Dalam Hatiku, Aku Menyimpan Janjimu. Motto tersebut seakan menjadi pemenuhan janji almarhum Ayahnya 32 tahun silam. Akhirnya, secara sah pada tanggal 2 Februari dilakukan acara serahterima jabatan kepala sekolah, dari pejabat lama, Sr. Hildegardis Timuneno, RVM. Sejak saat itu Romo Melky menjabat sebagai Kepala Sekolah SMPK St. Aloysius Niki-Niki.

Dalam perjalanannya sebagai kepala sekolah, banyak suka dan duka yang dilaluinya. Romo Melky yang tidak memiliki latar belakang sebagai pendidik diharuskan untuk memimpin sebuah organisasi sekolah. Frasa “Pemimpin Pembelajar” dalam pesan YM. Bapak uskup pada saat perutusan menjadi kepala sekolah itu seakan menjadi motivasi bagi Romo dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pemimpin.

Sebagai orang baru dalam dunia pendidikan dalam hal ini adalah sebagai kepala sekolah yang sebenarya bukan bidangnya, tetapi karena ketaatan, apapun tugas dan tanggung jawabnya harus diterima dan dikerjakan. Romo Melky tak segan untuk bertanya pada guru-guru senior di sekolah itu. Baginya menjadi seorang pemimpin bukan berarti berhenti untuk belajar, tetapi belajar dan terus belajar. Berbekal pengalamannya yang pernah mengajar di SMPK Sint Vianney Soe, Romo Melky juga mengambil bagian dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Mapel yang diampunya adalah Prakarya kelas 8 dan 9. Romo Melky yang  juga menyukai dunia jurnalistik itu juga sering menulis berita-berita terkait kegiatan-kegiatan sekolah. Tulisan-tulisannya diposting di website sekolah SMPK St. Aloysius Niki-Niki.

Dalam masa jabatannya, banyak inovasi yang telah dilakukannya. Mulai dari membuat lapangan yang memiliki multi fungsi yaitu bisa sebagai lapangan bola volly, dan futsal. Di halaman sekolah yang awalnya hanya berlantai tanah, kini sudah berlantai semen. Jika musim penghujan tiba, warga sekolah tidak  bersentuhan dengan lumpur. Sekalipun tidak ada darah seni dalam nadinya, tetapi kecintaannya untuk mencipakan lingkungan sekolah yang bersih, indah, dan nyaman terus disosialisasikan bagi semua warga sekolah. Ia mengharapkan agar setiap warga sekolah menjadikan sekolah sebagai rumah kedua.

“Kamu berdosa, jika kamu tidak melakukan apa-apa!” Firman Tuhan tersebut seakan menjadi warning baginya untuk terus melakukan terobosan baru di sekolah yang dipimpinnya. Segala upaya dilakukan untuk perkembangan sekolah ini, mulai dari manajemen sekolah dalam hal ini perekrutan guru-guru yang lebih kompoten dalam bidangnya. Dalam masa jabatannya, Romo Melky sudah menamatkan 7 angkatan.  Salah satu kerinduannya adalah memiliki guru-guru yang memiliki kompetensi di semua bidang; dalam arti tidak hanya mahir sebagai guru di kelas, tetapi juga pendidik di luar kelas. Guru yang hebat adalah guru yang mampu menginspirasi  anak didik agar berkembang  menjadi  generasi yang hebat, baik secara akademik maupun karakter.

***SELESAI***


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini