(Sering disapa/dipanggil ibu Nona. Ia memiliki nama lengkap Beata Maria I.J. Ninu, S.Pd. Ia adalah guru bahasa Inggris dan termasuk guru senior di sekolah ini. Ayahnya adalah Bapak Kornelis Ninu, seorang guru juga dan pernah menjadi kepala sekolah terlama di sekolah ini. Ia juga memiliki tiga (3) orang saudara yang menjadi imam/Romo. Gayanya ceplas ceplos dan selalu penuh semangat dan energik. Kali ini ia akan membagikan pengalaman perdananya sebagai guru di sekolah ini dan bagaimana dalam perjalanan selanjutnya sekolah ini membuatnya jatuh cinta)

Nyaman, itulah kata pertama saat menginjakkan kaki lagi di sekolah ini dengan seragam hitam putih. Sekali lagi datang sebagai guru mengingat disini pula saya pernah memakai seragam putih biru sebagai salah satu murid. Waktu itu tepat pukul 8 pagi, suasana sekolah yang masih sangat hijau dengan pohon mahoni dan pohon kusambi di tengah lapangan yang rimbun. “Selamat pagi” sapa saya pada guru – guru di depan ruang guru, dan dibalas dengan ramah menyambut orang baru yang adalah teman masa kecilnya bahkan adalah mantan murid di sekolah ini. Dan disinilah di SMP Katolik St.Aloysius Niki – Niki saya akhirnya dipanggil “Ibu Nona” seperti panggilan masa kecil saya.

Terasa nyaman diterima dengan senyuman manis Kepala Sekolah saat itu Sr.Ida, biasa beliau disapa. Berkeliling diperkenalkan dari kelas ke kelas serasa dibutuhkan dan tentunya diterima saya sangat gugup saat itu. Namun, semua hilang oleh keramahan sang Kepala Sekolah menguatkan saya, bahwa murid – murid membutuhkan pengajar Bahasa Inggris. Sebab guru sejati adalah guru yang yang bisa membuat murid percaya akan kemampuannya sendiri dan bangga melihat perkembangan muridnya, sekecil apa pun.

Menjadi nyaman membuat hati bahagia, saya mulai mendukung pendidikan dengan ilmu yang saya peroleh semasa di perguruan tinggi UNIKA Widya Mandira Kupang.

Menjadi teman ternyaman dan teraman bagi murid – murid saya mendapatkan ilmu Bahasa Inggris. Waktu itu, Seni, 20 September saya awali dengan bimbingan wali kelas VII B. “Selamat pagi anak – anak” sapa saya dang dengan suara seakan berteriak penuh semangat ; “Selamat pagi Ibu guru”, balas mereka dengan senyuman terbaiknya saat itu.

Tak lama rasa nyaman menjadi bahagia, bahagia itupun menjadi bangga turut berkontribusi mendukung perkembangan setiap murid saya. Bangga menjadi salah satu orang dalam proses menuju kesuksesan murid – murid saya. SMP Katolik St.Aloysius selain sebagai tempat saya menyalurkan ilmu dari gelar S.Pd Bahasa Inggris, disinilah tempat mendapatkan secercah berkat hidup untuk keluarga saya. Walaupun yang saya peroleh tak akan membuat saya jadi kaya, namuan saya bahagia.

Selain bahagia, saya juga menjadi nyaman berkumpul dan mengajak murid – murid menikmati pelajaran Bahasa Inggris meskipun akhirnya sebagian hanya mampu mengucapkan “good morning,mom”, thank you,mom”, sesederhana itu saja. Salah satu kendala saya saat dalam kelas adalah mood murid – murid. Meskipun anak biasanya mudah ceria kembali setaleh KBM karena Bahasa Inggris dirasa lucu dengan logat Niki – Niki, saya berusaha senyaman mungkin memberi pelajaran. Saya tau setiap proses tak mungkin semanis madu dari Loli dan setajam kerikil – kerikil di Desa Batu Karang Eusle’u. Menjadi seoarang guru dengan latar belakang setiap murid yang berbeda, saya menikmati saat – saat bersama rekan kerja dan yang terpenting kenyamanan murid – murid saya.

Merasa memiliki, merasa berperan penting dan merasa dibutuhakan muird – murid saya menjadikan saya lebih nyaman menjalani pekerjaan saya hingga saat ini. Sebab melakukan apa yang membuatmu tersenyum, tertawa dan tentunya bahagia adalah pilihan diri sendiri. Kenyamanan akan membawamu pada dua pilihan. Bertahan atau melangkah !

Saya bangga jadi bagian dari St.Aloysius.

                                  #betanyaman

                                  #gurubahasainggris

Beata M.I.J Ninu